Setelah pemilihan parlemen terbaru di Kroasia, lanskap politik negara tersebut bersiap untuk periode negosiasi yang intens dan pembentukan koalisi. Uni Demokratik Kroasia (HDZ), partai berkuasa lama, muncul sebagai pemenang dalam pemilu baru-baru ini. Namun, meski mereka menang, HDZ berada dalam posisi genting karena tidak memiliki mayoritas yang diperlukan untuk memerintah tanpa tertandingi. Hasil ini membuka jalan bagi serangkaian diskusi kompleks yang bertujuan untuk membentuk pemerintahan yang layak. Hasil pemilu ini menggarisbawahi kondisi politik yang terfragmentasi di Kroasia, dimana HDZ tidak mampu mendapatkan mandat yang jelas. Kepemimpinan partai, di bawah bimbingan Perdana Menteri yang konservatif, telah menyatakan keyakinannya terhadap kemampuan mereka untuk membentuk mayoritas baru. Namun, jalan untuk mencapai hal ini penuh dengan kesulitan, terutama keharusan untuk bekerja sama dengan kelompok sayap kanan yang telah mendapatkan dukungan signifikan. Kelompok-kelompok ini, yang kini berpotensi menjadi penentu kebijakan, dapat memainkan peran penting dalam pembentukan pemerintahan Kroasia berikutnya, sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai arah kebijakan di masa depan. Upaya HDZ untuk membentuk koalisi bukan sekadar upaya meraih kekuasaan namun merupakan cerminan tantangan lebih luas yang dihadapi Kroasia. Ketika negara ini menjalani pemulihan ekonomi, permasalahan sosial, dan posisinya di Uni Eropa, komposisi pemerintahannya akan mempunyai dampak yang luas. Negosiasi ini akan menguji kecerdasan politik HDZ dan kesediaannya untuk membuat konsesi demi menja…
Baca lebih lajutJadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.