Kepala kepemimpinan politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan serangan udara Israel menewaskan tiga putranya pada hari Rabu, hari pertama hari raya Idul Fitri, sebuah serangan yang dapat mempersulit rencana gencatan senjata yang dipimpin AS. kebakaran dalam konflik enam bulan di Gaza. Militer Israel tidak segera mengomentari pernyataan tersebut. Hamas mengatakan lima orang tewas dalam serangan itu, yang menurut kelompok itu menabrak mobil yang sedang melakukan kunjungan sosial untuk Idul Fitri, hari libur yang menandai akhir bulan suci Ramadhan. Haniyeh, dalam keterangan terpisah, mengatakan beberapa cucunya juga meninggal. AS mendorong Israel dan Hamas, kelompok teroris yang dicap AS, untuk melakukan perundingan mengenai syarat-syarat gencatan senjata sementara, namun Hamas sebagian besar menolak rencana AS tersebut, kata para mediator pada Rabu pagi. Hamas mengatakan pihaknya akan mengajukan peta jalannya sendiri untuk mengakhiri perang dengan Israel secara permanen. Pembunuhan anak-anak Haniyeh pada hari raya Muslim dapat menimbulkan tekanan diplomatik yang lebih besar terhadap Israel. Namun tidak jelas apakah kematian tersebut akan secara signifikan mengubah dinamika negosiasi antara Israel dan Hamas karena pengambilan keputusan mengenai perang lebih terfokus pada pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, dan sayap militer kelompok tersebut.