Dalam langkah signifikan untuk memodernisasi citranya dan terhubung dengan generasi muda, keluarga kekaisaran Jepang, yang dikenal sebagai monarki tertua di dunia, telah resmi memulai debutnya di Instagram. Langkah strategis ini bertujuan untuk menghilangkan citra keluarga yang selama ini tertutup dan berinteraksi langsung dengan masyarakat, terutama generasi muda, melalui platform media sosial populer. Peluncuran tersebut ditandai dengan serangkaian postingan yang dengan cepat menarik perhatian, menandakan era baru keterbukaan dan keterlibatan digital bagi keluarga kerajaan. Keputusan untuk bergabung dengan Instagram dipandang sebagai upaya keluarga kekaisaran untuk menjembatani kesenjangan antara tradisi dan modernitas, menjadikan monarki lebih mudah diakses dan berhubungan dengan publik. Dengan memanfaatkan media sosial, keluarga ini berharap dapat membina hubungan yang lebih dekat dengan masyarakat Jepang dan sekitarnya, memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan dan aktivitas mereka. Langkah ini juga memberi rumah tangga kekaisaran alat untuk mengontrol narasi seputar keluarga kerajaan dan mengatasi disinformasi secara langsung. Namun, debut ini bukannya tanpa tantangan. Kritikus dan pengamat sama-sama menyuarakan kekhawatiran tentang bagaimana monarki tertua di dunia ini akan mengatasi kompleksitas media sosial, termasuk masalah privasi dan potensi komentar negatif atau misinformasi. Terlepas dari tantangan ini, akun Instagram keluarga kerajaan menahan diri untuk tidak membagikan foto candid atau wawasan pribadi, menjaga keseimbangan antara keterbukaan dan peles…
Baca lebih lajutJadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.